Rumah tinggal yang dekat dengan masjid ada impian semua orang muslim.
DREAMGEDE Multimedia & Wisata Jogja, Memiliki sebuah rumah menjadi impian bagi setiap orang dan tentunya juga bagi tiap pasangan suami istri. Rumah yaitu tempat berkumpul seluruh anggota keluarga dan temapt pula berbagi pengalaman, ilmu dan tempat berbagi kasih sayang pula antara keseluruhan anggota keluarga. Ada pula beberapa pengertian rumah itu sendiri.
Rumah yakni sebuah bangunan yang mempunyai fungsi tempat tinggal dan berkumpul suatu keluarga. Rumah juga merupakan tempat seluruh anggota keluarga berdiam dan melakukan aktivitas yang menjadi rutinitas keseharian. Ada juga definisi rumah merupakan jantung kehidupan yang semestinya dapat menjadi sumber kedamaian, sumber inspirasi, dan sumber energi bagi pemiliknya. Meskipun Rasulullah SAW sendiri tidak memberikan contoh dalam mendesain rumah, tapi dari sunah yang ada, hendaknya hal itu dijadikan acuan atau pegangan Muslim dalam membuat dan mendesain sebuah rumah. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2017/03/guide-wisata-kuliner-dan-wisata-oleh.html
1. Dianjurkan bagi seorang Muslim untuk mencari rumah atau membangun rumah yang dekat dengan Masjid.
Hal dimaksudkan agar memudahkan baginya untuk menunaikan salat berjamaah dan ibadah yang lainnya di Masjid. Walaupun yang lebih utama adalah jauh dari Masjid, karena setiap langkahnya akan dihitung pahala. Tapi, karena mengingat lemahnya iman pada umat Islam dan pengaruh lingkungan yang banyak sekali kemaksiatan pada zaman sekarang, dekat dengan Masjid lebih utama untuk menjaga diri dan keimanan seseorang.
2. Mencari rumah atau membangun rumah yang jauh dari lingkungan maksiat dan tetangga yang buruk.
Lingkungan yang dekat dengan kemaksiatan atau tetangga yang buruk memiliki pengaruh yang luar biasa pada sebuah keluarga. Sebagaimana kisah yang panjang, yaitu kisah perjalanan taubatnya seseorang yang telah membunuh 100 orang, padanya disebutkan,
اِنْطَلِقْ إِلَى أَرْضِ كَذَا وَكَذَا , فَإِنَّ بِهَا أُنَاسًا يَعْبُدُوْنَ اللهَ, فَاعْبُدِ اللهَ مَعَهُمْ وَلاَ تَرْجِعْ إِلَى أَرْضِكَ, فَإِنَّهَا أَرْضُ سُوْءٍ
Artinya, “Pergilah Engkau ke sebuah negeri seperti ini dan seperti ini (yang disifatkan padanya negeri tersebut), karena sesungguhnya di dalamnya terdapat kaum yang beribadah kepada Allah Ta’ala, beribadahlah bersama mereka dan jangan kembali ke negerimu, karena negerimu adalah negri yang jelek (banyak kemaksiatannya).”(HR. Muttafaqun ‘alaih).
3. Memperhatikan hal-hal yang mendukung kesehatan pada sebuah rumah
“Di antaranya dengan menjauhi membangun rumah di tempat-tempat yang kotor, seperti dekat tempat-tempat pembuangan sampah, dekat genangan-genangan air, dan sebagainya. Karena kebersihan dan kesucian adalah sebagian dari iman, maka wajib bagi seorang Muslim untuk memperhatikan kebersihan dan kesucian tempat tinggalnya, lingkungannya, serta dirinya, karena lingkungan juga menunjukkan pribadi si penghuninya.”
Zhahir dari sesuatu adalah cerminan bagi batinnya. Dari Abu Malik Al-Asy’ariy radhiallahu’anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
الطّهُورُ شَطْرُ الإِيمَان
Artinya, “Kesucian adalah sebagian dari iman.”(HR. Muslim)
“Sebagaimana makanan, lingkunganpun bisa mempengaruhi tabi’at manusia, dimana disyari’atkan untuk tidak makan daging hewan yang kebiasaannya memakan kotoran sebelum dikurung atau dikarantina tiga hari atau lebih, atau kita dilarang untuk memakan hewan yang bertaring karena ditakutkan tabi’at hewan tersebut akan ditiru oleh pemakannya, karena daging yang tumbuh pada manusia itu dari binatang.
Rasulullah SAW bersabda,
وَالْفَخْرُ وَالْخُيَلَاءُ فِي أَصْحَابِ الْإِبِلِ وَالسَّكِينَةُ وَالْوَقَارُ فِي أَهْلِ الْغَنَمِ
Artinya, “Keangkuhan dan kesombongan ada pada penggembala onta, ketenangan dan kewibawaan ada pada penggembala kambing.”(HR. Muslim)
“Dalam Hadis ini memberikan faidah bahwasanya kebersamaan akan saling mempengaruhi sebagaimana penggembala onta yang setiap hari bersamanya, jadilah dia seorang yang sombong dan keras kepala dan tinggi hati seperti keadaan onta yang mencari makan pada ujung-ujung pohon. Begitu pula keadaan penggembala kambing, ketenangan yang dimiliki kambing mempengaruhi penggembalanya tanpa perlu berteriak-teriak, tidak seperti halnya penggembala onta,”
Contoh Hadis lainnya yaitu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang melarang duduk di atas kulit macan agar tidak tertular memiliki tabiat macan yang buas. Disebutkan dalam sebuah hadis,
نهى عن الركوب على جلود النمار
Artinya, “Beliau shalallahu alaihi wasallam melarang untuk duduk di atas kulit macan“.
“Perkara lainnya yang mendukung kesehatan pada sebuah rumah adalah memperhatikan fisik dari bangunan rumah, di antaranya menjadikan rumahnya segar dengan memasang jendela, lubang-lubang ventilasi angin, serta tempat masuknya sinar matahari ke dalam rumah untuk kesegaran dan sirkulasi udara. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2016/03/paket-wisata-semarang-ke-gua-pindul-dan.html
4. Jauhkan hal-hal syirik.
“Memang sebagian dari masyarakat Indonesia masih percaya tentang hari baik untuk pindah rumah berdasarkan Primbon (kitab rujukan tentang kehidupan sehari-hari yang tidak ada landasannya dalam Islam, red). Seperti misalnya, pindahan pada hari Jumat Kliwon itu Demang Kandhuwuran atau tidak baik. Padahal, Jumat adalah hari yang baik menurut Islam. Tidak ada hari yang buruk. Karena itu, jangan libatkan hal-hal syirik semacam ini ketika akan memilih rumah.”
“Selain itu, ada pula kepercayaan bahwa dalam memilih rumah harus memerhatikan Feng Shui. Baik dari segi lokasi, arah menghadap rumah, hingga penempatan perabotan. Padahal, selama rumah tersebut dapat menutupi aurat penghuninya, kloset tidak menghadap atau membelakangi kiblat, dan diperoleh dari harta yang halal, Insya Allah rumah tersebut baik. Kita tidak perlu dan tidak boleh berpedoman pada kompas atau topografi Cina Kuno yang tidak ada dalilnya tersebut.”
“Salah satu yang menjadi mitos adalah bahwa rumah bernomor 13 atau berposisi tusuk sate akan membawa kesialan juga tidak boleh kita yakini.
Karena kita wajib percaya bahwa tidak ada yang bisa mencelakakan kita kecuali atas izin Allah SWT.”
Kepercayaan bohong itu dikembangkan oleh para setan yang pekerjaannya memang menipu manusia dan membisikkan kepercayaan jahat di dalam hati manusia. Hanya saja seringkali dikemas dengan nama dan istilah yang berbeda-beda. Terkadang kepercayaan syirik itu dianggap sebagai nasehat orangtua, sehingga seolah kalau tidak dipercayai akan menimbulkan bencana tertentu. Apabila masih ada orangtua yang mempercayai hal ini, maka dapat kita jelaskan dengan baik-baik.
Maka jangan membuat rumah yang banyak kaca tembus pandangnya hingga memungkinkan orang luar bisa melihat ke dalam rumah kita. Hal ini untuk menjaga rahasia dan aurat keluarga kita.
6. Membuat rumah dengan kamar yang banyak sehingga kita bisa memisahkan kamar anak laki-laki dan perempuan
Juga jika sewaktu-watu ada tamu yang ingin bermalam, kita bisa membantunya menyediakan kamar. Tapi hendaknya kamar untuk tamu terpisah dari ruang keluarga sehingga tidak memungkinkan tamu bisa melihat dengan bebas ruang keluarga.
7. WC atau toilet hendaknya dibuat tidak menghadap atau pun membelakangi Kiblat.
Karena ada larangan Rasulullah SAW. Meskipun ada khilaf, jika tertutup dengan bangunan maka diperbolehkan. tapi untuk kehati-hatian lebih baik menghadap ke arah lain.
8. Jangan meninggikan bangunan
Karena itu termasuk tanda-tanda hari kiamat sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW ketika ditanya oleh Malaikat jibril.
9. Undanglah Malaikat Rahmat
Setelah memilih atau membangun rumah maka pastikan Malaikat Rahmat berkenan masuk ke rumah kita. Bagaimana caranya? Selain menjaga agar nilai-nilai ke-Islaman selalu hadir dalam aktivitas kita, jangan pelihara anjing dan jangan letakkan lukisan dan patung yang menyerupai makhluk bernyawa. Hal ini sebagaimana hadis Rasulullah SAW, Malaikat Rahmat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW menegaskan ini sewaktu Beliau pulang dari bepergian, lalu mendapati di tengah rumah terdapat tabir bergambar. Beliau memanggil istrinya, Aisyah radhiallahu ‘anha dan bersabda, “Hai Aisyah ! Sekeras-keras siksa manusia pada hari kiamat adalah yang menyaingi ciptaan Allah. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). Maka Aisyah radhiallahu ‘anha pun segera memotong-motong tabir tersebut dan dijadikan bantal.
10. Rumah di Akhirat adalah hal terakhir yang perlu diingat dalam memilih rumah.
Apabila kita mempertimbangkan dan merencanakan dengan serius saat akan memilih rumah di dunia, maka kita harus lebih serius dalam merencanakan rumah kita di akhirat kelak. Rumah yang akan abadi menjadi tempat tinggal kita. Kita tentu mau punya rumah yang berdekatan dengan Rasulullah SAW, berpandangkan telaga Kautsar di surga Firdaus yang teramat indah, bukan ? Karena itu, mari siapkan juga rumah di Akhirat nanti.
Mulailah berpikir dan berhitung, apa saja yang diperlukan untuk membangun rumah di surga? mata uang apa yang dapat digunakan untuk membeli bahan-bahannya ? Apa saja yang harus kita lakukan untuk mendapatkan mata uang tersebut? Juga, bagaimana caranya agar kita berhak mendapat ‘kavling’ di surga?. ‘Renungan ini perlu kita tanyakan terus menerus, sehingga setelah kita mewujudkan rumahku surgaku di dunia, suatu saat kita dapat mengatakan, “Surga ini rumahku.’ Amin ya Rabbal ‘alamiin.”
Contoh dari rumah Rasulullah SAW sendiri, sebenarnya para sahabat telah banyak mengisahkan kepada kita tentang rumah ini, bahkan perabot-perbotan yang ada di dalam rumahnya. Kita tahu bahwa kita bukan hanya ingin tahu rumah dan kamar-kamar Rasulullah SAW. Akan tetapi, untuk mengambil contoh dan tauladan dari apa yang kita lihat di dalam rumah ini. Rumah ini pondasinya adalah tawadhu, modal utamanya adalah iman, dinding-dindingnya sepi dari gambar-gambar makhluk yang bernyawa. Yang dipasang di dinding oleh kebanyakan manusia di masa sekarang.
Rasulullah SAW bersabda, “Malaikat tidak mau masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan gambar-gambar.”(Muttafaq alaih)
Kemudian lihatlah sebagian apa yang pernah dipakai oleh Rasulullah SAW dalam kesehariannya. Dari Tsabit Beliau berkata, Anas bin Malik memperlihatkan cangkir kepada kami yang terbuat dari kayu, kasar dan terpatri dengan besi. Ia berkata, “Wahai Tsabit ini adalah cangkir Rasulullah SAW,” (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW menggunakan itu untuk minum air dan nabidz, yakni kurma yang diletakkan di air dan didiamkan, hal itu dilakukan untuk mempermanis air. Selain itu digunakan pula untuk madu dan susu. (HR. Tirmidzi).
Dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW bernafas tiga kali ketika minum. (Muttafaq alaih). Maksudnya beliau bernafas di luar bejana, sebelum akan minum. Dan beliau melarang bernafas di dalam bejana, atau meniup di dalamnya, (HR. Tirmidzi)
Adapun baju besi yang pernah dipakai Rasulullah SAW di waktu berjihad dalam berbagai peperangan beliau, dan di hari-hari sulit, barangkali sekarang sudah tidak ada lagi di rumah beliau. Karena Rasulullah SAW tela menggadaikannya kepada salah seorang Yahudi sebab beliau telah berhutang 30 sha’ gandum untuk nafkah keluarga beliau sebagaimana dikatakan oleh Aisyah RA, (Muttafaq alaih). Hingga Rasulullah SAW meninggal, baju besinya masih berada di orang Yahudi tersebut.
Rasulullah SAW pun tidak pernah membuat terkejut keluarganya dengan datang ke rumah secara tiba-tiba untuk mencari kesalahan mereka. Akan tetapi beliau pulang kepada keluarganya dengan memberi tahu terlebh dahulu atas kedatangan beliau, dan beliau mengucapkan salam kepada mereka, coba kita perhatikan baik-baik hadis Rasulullah SAW berikut, “Berbahagialah orang yang diberi petunjuk masuk Islam, sedangkan kehidupannya bersahaja dan merasa cukup.”(HR. Tirmidzi)
Adapaun Hadis yang lain, “Barangsiapa yang masuk waktu pagi dengan merasa aman di rumahnya, sehat badannya, mempunyai makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya.” (HR. Tirmidzi). baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2015/10/penyaring-udara-untuk-mengatasi-bahaya.html
Seperti itulah pada kenyataannya layaknya manusia lainnya, Rasulullah SAW juga memiliki sebuah rumah. Rumah yang digunakan untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, dan hal lainnya yang tidak bisa dilakukan di luar. Seperti apa dan bagaimana rumah beliau mungkin tidak akan jauh beda pada masanya dengan orang lain. Hanya, seperti apakah di dalamnya, pasti terdapat perbedaan. Demikian semoga ini bermanfaat bagi kita semua.
RUMAH ISLAMI JOGJA yang kita bangun boleh indah dan cantik, akan tetapi tidak boleh berlebihan.
Tidak boleh bermegah-megahan. Juga hendaknya bangunan tidak mengandung unsur-unsur syirik dalam desain dan ornamen di dalamnya.
Desain interior rumah islami sebaiknya memiliki ciri-ciri di antaranya: disediakan ruang khusus untuk ibadah (mushalla), menjadikan dinding rumah (ruang tamu dan ruang pribadi) sebagai hijab, kamar orangtua dan anak-anak terpisah.
Selain itu, juga harus tersedianya kamar tamu dan kamar pribadi, posisi kloset tidak menghadap kiblat, serta ornamen atau hiasan yang bernuansa islami (kaligrafi ayat Qur`an, Hadits atau pemandangan)
Hal yang perlu diperhatikan juga dalam desain rumah adalah tembok atau pagar. Sebaiknya tidak terlalu tinggi, sehingga membuat rumah terkesan sebagai benteng yang akan memutuskan hubungan dengan tetangga kita.
Baiti Jannati, rumahku adalah surgaku. Demikian sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang menggambarkan betapa pentingnya peran rumah dan keluarga dalam kehidupan manusia. Rumah yang islami yakni rumah yang dibangun semata-mata hanya dalam rangka untuk beribadah kepada Allah SWT.
Kami selalu Memuliakan Tamu
Jika seorang tamu mengucapkan salam di depan pintu, maka hendaknya tuan rumah menjawabnya. Menjawab salam sesama Muslim berarti menunaikan hak sesama Muslim.
إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَاماً قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُّنكَرُونَ
Ketika mereka masuk dan memberi salam, maka Ibrahim menyambut dengan salam juga kepada orang-orang yang belum dikenal itu.” (QS Adz-Dzariyat [51]: 25)
Tuan rumah hendaknya menyambut tamunya dengan penuh gembira dan wajah berseri-seri. Jika ia sedang punya masalah, hendaknya tidak dinampakkan kepada tamu.
Agar tamu segera merasakan sikap yang ramah dari tuan rumah, maka segeralah menyuguhkan hidangan. Hal itu dijelaskan dalam al-Qur`an ketika Nabi Ibrahim Alaihissalam menyuguhkan hidangan kepada tamunya. “Kemudian Ibrahim menghidangkan pada mereka.” (QS: Adz-Dzariyat [51]: 27)
Bahkan di antara tanda keimanan yang sempurna di dada seseorang ialah dimilikinya akhlakul karimah dalam perbuatan maupun ucapan.
Aku tidak suka memperindah rumahku kecuali sekadar memuliakan tamu.
Jadi, seorang Muslim harus senantiasa menyiapkan dirinya, rumahnya dan keluarganya untuk menerima tamu dan menghormatinya. Menerima tamu yang dalam kesulitan, menjadikan rumah tempat pengajian, tempat thalabul ilmi, dan tempat silaturahim adalah cara yang akan mengundang keberkahan.
Berbuat Baik Terhadap Tetangga
Ajaran Islam sangat menganjurkan hubungan yang baik dengan tetangga.
Dari Ibnu Umar dan Aisyah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda, “Jibril selalu berpesan kepadaku agar berbuat baik terhadap tetangga sehingga aku mengira kalau-kalau mereka akan diberi hak waris.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Pilihlah rumah di antara tetangga yang baik. Sebab jika tetangga dan lingkungannya baik, maka hidup akan merasa nyaman. Bila memungkinkan lokasinya dekat dengan masjid, sehingga bisa menunaikan shalat berjamaah, dan anak-anak terbiasa dengan suasana ibadah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam menghubungkan berbuat baik kepada tetangga dengan keimanan seseorang. Perhatikan sabdanya, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka janganlah mengganggu tetangganya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Tetangga rumah kita harus merasakan ketenangan, kedamaian dengan kehadiran rumah kita. Jangan sebaliknya. Juga harus mendapatkan perhatian dari kita dan menyukai mereka. Rumah islami yang akan mengundang keberkahan harus dapat mencegah hal-hal yang menyakitkan tetangga, dan mengetahui hak-hak tetangga. baca juga: http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2014/06/souvenir-miniatur-becak-gerobak-sepeda.html
Lingkungan yang Baik, Menjadi berkat bagi lingkungan sekitar Rumah Gede
Peduli dengan lingkungan yang sehat akan menciptakan kehidupan yang sehat pula. Adapun hal yang pertama harus diperhatikan untuk membangun atau memilih lokasi rumah adalah lingkungan (bi’ah) yang baik. Sebab, lingkungan sangat berpengaruh terhadap kepribadian, perilaku, dan pola pikir seseorang.
Hindari lingkungan yang tidak kondusif dalam menumbuhkan nilai-nilai kebaikan, dan ketaatan pada agama. Misalnya, di lingkungan yang terjadi penyimpangan aqidah, senang berjudi, dan minum minuman keras.
Jika sebuah lingkungan yang sarat dengan nuansa maksiat, maka akan mendorong seseorang untuk melakukan penyimpangan dan dosa. Oleh sebab itu, menjauhi lingkungan seperti itu pada dasarnya merupakan sebuah keharusan dalam melestarikan iman.
Secara eksplisit, al-Qur`an menyatakan bahwa segala jenis kerusakan yang terjadi di permukaan bumi ini merupakan akibat ulah tangan yang dilakukan oleh manusia dalam berinteraksi terhadap lingkungan hidupnya;
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS: Ar-Rum [30]: 41).
Rumah yang Bersih
Jika rumah kita bersih, maka akan membantu kita untuk tetap sehat dan bugar. Suasana rumah yang sehat tidak hanya membantu kita untuk bebas dari stres, tetapi juga membantu untuk meningkatkan produktivitas ibadah dan kerja kita.
Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallu ‘alaihi Wassallam bersabda : Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat biji debu. Ada seorang yang bertanya, “Sesungguhnya setiap orang suka (memakai) baju yang indah, dan alas kaki yang bagus, (apakah ini termasuk sombong?). Rasulullah Shallallu ‘alaihi Wassallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.” (Riwayat Muslim)
Oleh karena itu, rumah harus ditata sedemikain rupa supaya indah, bersih dan sehat. Tanamlah pohon yang rindang dan sejuk. Perbaikilah sanitasi air agar tidak mampat, tidak bau dan mengganggu tetangga di sekitar rumah kita.
Islam adalah agama yang cinta kebersihan. Kita diingatkan oleh Nabi Shallallu ‘alaihi Wassallam jika hendak memelihara hewan seperti anjing karena berkaitan dengan hal najis. Bahkan Islam melarang memelihara anjing kecuali untuk kepentingan penjagaan keamanan atau pertanian.
Simak sabda Rasulullah Shallallu ‘alaihi Wassallam ini, “Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan juga tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar (patung).” (Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)
Senantiasa Bersyukur
Sungguh, suatu rahmat yang luar biasa jika kita diberi keluasan, dan kelapangan rezeki, sehingga dapat membangun sebuah rumah. Padahal, betapa banyak saudara kita yang kurang beruntung sehingga tidak memiliki kemampuan untuk memiliki rumah. Masih banyak orang yang kedinginan, kehujanan karena tak punya tempat berteduh. Jadi, sudah sepantasnya kita bersyukur atas rahmat dan rezeki yang telah diberikan Allah kepada kita.
Salah satu ungkapan rasa syukur kita adalah dengan menggunakan rezeki dengan bijak, tidak berlebih-lebihan, tidak sombong, tidak boros, dan tidak pula kikir. Dalam membangun rumah, kita harus menggunakan sumber daya secermat mungkin, sehingga tidak ada yang mubazir.
Dalam sebuah tulisan kolomnya yang berjudul Rumah Sejati Kita, Salim A Fillah menyindir kita, “Betapa jauh kita hari ini dari petunjuk Rasulullah Shallallu ‘alaihi Wassallam dan teladan orang-orang yang diridhai-Nya. Betapa bangga kita tentang seluas apa, sejumlah lantai, seharga berapa, senyaman apa, dan bagaimana mempercantiknya. Tanpa sadar bahwa rumah abadi kelak kita di akhirat belumlah dipasang batu pertamanya.
Allah Ta’ala sama sekali tidak mendapat keuntungan apapun dari sikap syukur hambanya. Sebaliknya, kesyukuran manusia itu, manfaatnya kembali kepada mereka sendiri.
Allah Ta’ala menyatakan;
وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ
”Barangsiapa yang bersyukur, maka hal itu adalah untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Barangsiapa yang ingkar, sesungguhnya Tuhan itu Maha Kaya dan Maha Mulia.
(QS: An-Naml [27]: 40)
Bersyukur karena ia merupakan kunci peningkatan rezeki. Menurut Ibn Qayyim al-Jauziyah, syukur merupakan pujian dan pengakuan hamba terhadap nikmat Allah yang disertai rasa cinta dan ketaatan kepada-Nya. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2014/06/souvenir-miniatur-becak-gerobak-sepeda.html
Allah Ta’ala berfirman, “Jika kamu bersyukur, maka Aku akan menambah (nikmat) itu kepadamu, dan jika kamu ingkar maka sesungguhnya siksa-Ku sangat pedih.
(Ibrahim [14]: 7). Wallahu a’lam.
1 Impian DREAMGEDE Grub corporation : Membuatpenawaran bulanan dan mendapat mitra pelanggan menggunakan jasa AC IMAN AC dan Pengharum Ruangan, untuk sekolah, universitas, kantor, rumah, mall, instansi pemerintah
di semarang dan Yogyakarta. Di Kelola Istriku Tercinta : Vivin Zafrina
Investasialat multimedia : 5 Unit laptop core i3 , 2 unit LCD Projector 3200 L + stand ,
Big Screen 2 X3 , tripod screen 70’ 84’, 2 unit Sound portable, Sony video handy camp, Kamera SLR CANON, 4 unit flip cart, kabel VGA – HDMI – RCA . Rp 50.000.000,-. baca juga : http://cermin-jayaperkasa.blogspot.co.id/2013/12/kuliner-malam-di-yogyakarta.html
Nilai – nilai integritas muamalah dengan jujur, terpercaya, menghormati rekanan, bekerja efektif dengan orang lain, harga Diri percaya kepeda orang lain, bertanggung jawab dapat diandalkan dan pencapaian ingin menjadi lebih baik , bisa mencukupi semua kebutuhan bisa menabung dan tanpa utang. Saya yakin bahwa didalam segala apa yang saya lakukan selalu mendapat bimbingan dari ALLOH SWT, bisa mengambil keputusan dan tindakan yang bijaksana dalam setiap keadaan, ALLOH SWT selalu membuka jalan bagiku, sekalipun tampaknya jalan sudah buntu di mata manusia.
WA 081 90416 9982
SMS 081 5650 4380
BBM 5513A5A6
SMS 081 5650 4380
BBM 5513A5A6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar